Outline Karya Tulis
Tema :
Bahaya Rokok
Judul :
Pengaruh Bahaya Rokok Pada Kehidupan di Dunia
Kerangka karangan
BAB I PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang Masalah
1.2.Perumusan Masalah
1.3.Tujuan Penelitian
1.4.Metode Penelitian
1.5.Sistematika penulisan
BAB II KERANGKA
TEORI
2.1.Pengertian Rokok
2.2.Dampak dari merokok
2.3.Faktor penyebab merokok pada
remaja
2.4.Upaya mengatasi rokok
BAB III ZAT YANG TERKANDUNG DALAM ROKOK
3.1.Rokok dan Reaksi Kimia (Pembakaran)
3.2.Reaksi pembakaran rokok
3.3.Rokok dan proses penguapan
uap air dan nikotin
3.4.Tar dan Asap Rokok
3.5.Gas CO (Karbon Mono Oksida)
3.6.Nikotin dan kerja nikotin
BAB IV PENUTUP
4.1.Kesimpulan
4.2.Saran
BAB V DAFTAR
PUSTAKA
Pengaruh Bahaya Rokok Pada Kehidupan di
Dunia
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.LATAR BELAKANG
Sangat ironis memang bahwa manusia sangat
memperhatikan keseimbangan alam akibat proses pembakaran bahan bakar oleh
industri yang mengeluarkan polusi, tetapi dilain pihak orang-orang dengan
sengaja mengalirkan gas produksi pembakaran rokok ke paru-paru mereka.
Kebiasaan merokok telah menjadi budaya
diberbagai bangsa di belahan dunia. Mayoritas perokok diseluruh dunia ini, 47
persen adalah populasi pria sedangkan 12 persen adalah populasi wanita dengan
berbagai kategori umur. Latar belakang merokok beraneka ragam, di kalangan
remaja dan dewasa pria adalah faktor gengsi dan agar disebut jagoan, malahan
ada salah satu pepatah menarik yang digunakan sebagai pembenar atas kebiasaan
merokok yaitu `ada ayam jago diatas genteng, ngga merokok ngga ganteng`.
Sedangkan kalangan orang tua, stres dan karena ketagihan adalah faktor penyebab
keinginan untuk merokok.
Berbagai alasan dan faktor penyebab untuk
merokok diatas biasanya kalah seandainya beradu argumen dengan pakar yang ahli
tentang potensi berbahaya atas apa ditimbulkan dari kebiasaan merokok baik bagi
dirinya sendiri, orang lain dan lingkungan. Harus diakui banyak perokok yang
mengatakan bahwa merokok itu tidak enak tetapi dari sekian banyak pamflet,
selebaran, kampanye anti rokok, sampai ke bungkus rokoknya diberi peringatan
akan bahaya kesehatan dari rokok, tetap tak bisa mengubris secara massal
berkurangnya kebiasaan merokok dan jumlah perokok
1.2.RUMUSAN MASALAH
Dari latar belakang yang telah kami uraikan
maka masalah yang akan kami bahas:
1. Apa dampak dari merokok?
2. Zat apa yang terkandung di dalam dan yang
paling berbahaya?
3. Upaya apa yang dilakukan bagi perokok di
sekolah?
4. Apa aktor penyebab perilaku merokok pada
remaja?
1.3.TUJUAN PENELITIAN
-Untuk mengetahui Bahaya merokok.
-Untuk mengetahui faktor – faktor penyebab
perilaku merokok pada remaja.
-Untuk mengetahui apa itu rokok.
1.4.METODE PENELITIAN
Metode yang kami gunakan adalah:
-Deskriptif
-Kajian pustaka dilakukan dengan mencari
literatur di internet da buku – buku panduan
1.5.SISTEMATIKA PENULISAN
BAB I PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang Masalah
1.2.Perumusan Masalah
1.3.Tujuan Penelitian
1.4.Metode Penelitian
1.5.Sistematika penulisan
BAB II KERANGKA
TEORI
2.1.Pengertian Rokok
2.2.Dampak dari merokok
2.3.Faktor penyebab merokok pada
remaja
2.4.Upaya mengatasi rokok
BAB III ZAT
YANG TERKANDUNG DALAM ROKOK
3.1.Rokok dan Reaksi Kimia
(Pembakaran)
3.2.Reaksi pembakaran rokok
3.3.Rokok dan proses penguapan uap air
dan nikotin
3.4.Tar dan Asap Rokok
3.5.Gas CO (Karbon Mono Oksida)
3.6.Nikotin dan kerja nikotin
BAB IV PENUTUP
4.1.Kesimpulan
4.2.Saran
BAB II
KERANGKA TEORI
2.1. Pengertian
Rokok
Rokok adalah silinder dari kertas berukuran
panjang antara 70 hingga 120 mm (bervariasi tergantung negara) dengan diameter
sekitar 10 mm yang berisi daun-daun tembakau yang telah dicacah. Rokok dibakar
pada salah satu ujungnya dan dibiarkan membara agar asapnya dapat dihirup lewat
mulut pada ujung lain.
Ada dua jenis rokok, rokok yang berfilter dan
tidak berfilter. Filter pada rokok terbuat dari bahan busa serabut sintetis
yang berfungsi menyaring nikotin.
Rokok biasanya dijual dalam bungkusan
berbentuk kotak atau kemasan kertas yang dapat dimasukkan dengan mudah ke dalam
kantong. Sejak beberapa tahun terakhir, bungkusan-bungkusan tersebut juga
umumnya disertai pesan kesehatan yang memperingatkan perokok akan bahaya
kesehatan yang dapat ditimbulkan dari merokok, misalnya kanker paru-paru atau
serangan jantung(walapun pada kenyataanya itu hanya tinggal hiasan, jarang
sekali dipatuhi).
Manusia di dunia yang merokok untuk pertama
kalinya adalah suku bangsa Indian di Amerika, untuk keperluan ritual seperti
memuja dewa atau roh. Pada abad 16, Ketika bangsa Eropa menemukan benua
Amerika, sebagian dari para penjelajah Eropa itu ikut mencoba-coba menghisap
rokok dan kemudian membawa tembakau ke Eropa. Kemudian kebiasaan merokok mulai
muncul di kalangan bangsawan Eropa. Tapi berbeda dengan bangsa Indian yang
merokok untuk keperluan ritual, di Eropa orang merokok hanya untuk kesenangan
semata-mata. Abad 17 para pedagang Spanyol masuk ke Turki dan saat itu
kebiasaan merokok mulai masuk negara-negara Islam.
Rokok adalah benda beracun yang memberi efek
santai dan sugesti merasa lebih jantan. Di balik kegunaan atau manfaat rokok
yang secuil itu terkandung bahaya yang sangat besar bagi orang yang merokok
maupun orang di sekitar perokok yang bukan perokok.
2.2. Dampak
dari merokok
Sebagaimana kita ketahui di dalam asap
sebatang rokok yang dihisap oleh perokok, tidak kurang dari 4000 zat kimia
beracun. Zat kimia yang dikeluarkan ini terdiri dari komponen gas (85 persen)
dan partikel. Nikotin, gas karbonmonoksida, nitrogen oksida, hidrogen sianida,
amoniak, akrolein, asetilen, benzaldehid, urethan, benzen, methanol, kumarin,
4-etilkatekol,ortokresoldan perylene adalah sebaian dari beribu – ribu zat di
dalam rokok.
Jumlah kematian dan klaim perokok Menurut
penelitian Organisasi Kesehatan dunia (WHO), setiap satu jam, tembakau rokok
membunuh 560 orang diseluruh dunia. Kalau dihitung satu tahun terdapat 4,9 juta
kematian didunia yang disebabkan oleh tembakau rokok. Kematian tersebut tidak
terlepas dari 3800 zat kimia, yang sebagian besar merupakan racun dan
karsinogen (zat pemicu kanker), selain itu juga asap dari rokok memiliki
benzopyrene yaitu partikel-partikel karbon yang halus yang dihasilkan akibat
pembakaran tidak sempurna arang, minyak, kayu atau bahan bakar lainnya yang
merupakan penyebab langsung mutasi gen. Hal ini berbanding terbalik dengan
sifat output rokok sendiri terhadap manusia yang bersifat abstrak serta berbeda
dengan makanan dan minuman yang bersifat nyata dalam tubuh dan dapat diukur
secara kuantitatif.
Selain mengklaim mendapatkan kenikmatan dari
output rokok, perokok juga mengklaim bahwa rokok dapat meningkatan ketekunan
bekerja, meningkatkan produktivitas dan lain-lain. Tetapi klaim ini sulit untuk
dibuktikan karena adanya nilai abstrak yang terlibat dalam output merokok. Para
ahli malah memperkirakan bahwa rokok tidak ada hubunganya dengan klaim-klaim di
atas. Malah terjadi sebaliknya, menurunnya produktiviats seseorang karena
merokok akibat terbaginya waktu bekerja dan merokok. Selain itu berdasarkan
penelitian terbaru menyatakan bahwa merokok dapat menurunkan IQ. (dari berbagai
sumber)
Bahaya bagi tubuh yaitu bisa mengakibatkan
kanker, paru-paru, impotensi dan gangguan pada janin, sedangkan bahaya bagi
lingkungan dapat menimbulkan polusi udara yang ditimbulkan dari asap rokok yang
dihisap.
Sebenarnya yang paling berbahaya diantara
perokok pasif dan perokok aktif, perokok pasif lah yang berbahaya sebab perokok
pasif menghisap asap rokok yang paling banyak. Rokok juga selain berbahaya juga
bisa mematikan dan akan menimbulkan kecanduan kepada pemakainya.
Merokok bagi orang dewasa bisa berbahaya
apalagi bagi anak-anak yang masih duduk di bangku sekolah. Oleh Karena itu,
merokok dilarang di sekolah maupun di luar sekolah.
Akibat negatif dari rokok, sesungguhnya sudah
mulai terasa pada waktu orang baru mulai menghisap rokok. Dalam asap rokok yang
membara karena diisap, tembakau terbakar kurang sempurna sehingga menghasilkan
CO (karbon mono oksida), yang disamping asapnya sendiri, tar dan nikotine (yang
terjadi juga dari pembakaran tembakau tersebut) dihirup masuk ke dalam jalan
napas.
CO, Tar, dan Nikotin tersebut berpengaruh
terhadap syaraf yang menyebabkan :
- Gelisah, tangan gemetar (tremor)
- Cita rasa / selera makan berkurang
- Ibu-ibu hamil yang suka merokok dapat
kemungkinan keguguran kandungannya
2.3. Faktor
penyebab merokok pada remaja
Ada beberapa faktor yang mendorong remaja
untuk merokok, di antaranya:
1. Faktor orangtua dan keluarga
Salah satu temuan tentang remaja perokok
adalah bahwa anak-anak muda yang berasal dari rumah tangga yang tidak bahagia,
dimana orang tua tidak begitu memperhatikan anak-anaknya dan memberikan hukuman
fisik yang keras lebih mudah untuk menjadi perokok dibanding anak-anak muda
yang berasal dari lingkungan rumah tangga yang bahagia (Baer & Corado dalam
Atkinson, Pengantar psikologi, 1999:294).
Selain itu, anak-anak yang mempunyai orang
tua perokok, lebih rentan untuk terpengaruh dan mencontoh orang tuanya.
2. Temanku merokok
Banyak fakta membuktikan bahwa remaja
perokok, kemungkinan besar teman-temannya juga perokok, dan sebaliknya.
Diantara remaja perokok terdapat 87% mempunyai sekurang-kurangnya satu atau
lebih sahabat yang perokok begitu pula dengan remaja non perokok (Al Bachri,
1991).
3. Pribadiku
Ada yang mencoba merokok hanya karena alasan
ingin tahu. Mungkin juga karena ingin mengobati rasa sakit fisik maupun jiwa,
mengusir bosan. Selain alasan tersebut, konformitas sosial juga menjadi pemicu.
Orang yang memiliki skor tinggi pada tes konformitas sosial lebih mudah menjadi
pengguna dibandingkan dengan mereka yang memiliki skor yang rendah (Atkinson,
1999).
4. Iklan rokok ternyata...
Iklan-iklan di berbagai media yang memberikan
gambaran bahwa perokok adalah lambang keglamouran, cowok banget, memicu remaja
untuk ikut berperilaku seperti itu.
Nah, jika kamu sudah terperangkap dalam
status perokok saat ini, tenang saja. Ada berbagai upaya pencegahan jika kamu
ingin berubah.
2.4. Upaya
mengatasi rokok
Merokok di sekolah yang dilakukan siswa kini
semakin banyak, itu dikarenakan siswa yang satu mengajak siswa yang lainnya
atau dikarenakan oleh faktor pergaulan. Oleh karena itu para guru lebih ketat
lagi dalam melakukan pengawasan dengan mengelilingi tempat-tempat yang sering
dijadikan tempat merokok.
Selain itu juga melakukan peringatan yang
lebih tegas lagi agar para pelanggar khususnya perokok jera dan tidak melakukan
hal tersebut lagi baik di sekolah maupun di luar sekolah.
Jika karena kecanduan, maka tips yang harus
dilakukan adalah:
Pikirkanlah hal-hal yang menyenangkan yang
akan terjadi pada tubuh ketika masa krisis karena berhenti merokok (biasanya
1,5 sampai 2 minggu)
Minumlah banyak air putih, makan banyak sayur
dan buah-buahan setiap kali timbul keinginan untuk merokok
Berbicara atau berkomunikasilah dengan orang
lain dan tetaplah menyibukkan diri
Berolahraga yang menyennagkan dan disukai
secara teratur dan terukur
Pijatlah daerah punggung dan leher, lalu
tariklah napas dalam-dalam.
Jika karena ketergantungan, maka putuskan
semua hubungan antara rokok dan kebiasaan-kebiasaan yang sering dilakukan
dengan tips berikut ini:
Jika ingin merasakan rokok di tangan,
bermainlah dengan barang-barang lain seperti pensil, pena, atau membaca buku
Jika ada keinginan untuk menyalakan rokok,
jauhkan rokok dari jangkauan dan buanglah korek api
Jika biasa merokok sesudah makan, segeralah
bangkit dari duduk setelah makan, gosok gihi dan pergilah berjalan atau lakukan
kegiatan yang membuat lupa pada rokok
Jika merokok disertai dengan minum kopi, maka
ganilah kopi dengan jus buah dll
Jika merokok untuk menenangkan diri, maka
cobalah untuk mengingat bahaya merokok dapat mengakibatkan penyakit jantung,
paru-paru, kanker, stroke, keguguran, dll.
Berikut ini beberapa tips yang perlu
diperhatikan:
Tanyalah pada diri sendiri, apakah ada teman,
saudara, atau tetangga yang menderita salah satu penyakit di atas. Bayangkan
jika penyakit tersebut menyerang diri kita sendiri.
Jika keinginan untuk merokok sangat kuat,
lakukanlah olahraga ringan seperti berjalan-jalan atau lakukan kegiatan yang
menjadi kegemaran atau hobi Anda.
Jika berpikir bahwa merokok dapat membuat
kita menjadi tenang atau nyaman, maka katakanlah dan akuilah secara jujur bahwa
rokok tidak mungkin bisa mengatasi masalah yang ada.
Untuk mengatasi masalah ini, perlu melibatkan
keluarga, teman, dan saudara untuk membantu mengalihkan perhatian dari rokok.
Jika ingin berhenti merokok harus menetapkan
tindakan yang akan dipilih atau perilaku apa yang paling mudah diubah berkaitan
dengan situasi merokok.
Buatlah pernyataan untuk berhenti merokok,
kemudian bacalah pernyataan tentang niat berhenti merokok di depan teman atau
saudara atau anggota keluarga yang akan menjadi pengingat agar keinginan
berhenti merokok tercapai.
BAB III
ZAT YANG TERKANDUNG DALAM ROKOK
3.1. Rokok
dan Reaksi Kimia (Pembakaran)
Proses pembakaran rokok tidaklah berbeda
dengan proses pembakaran bahan-bahan padat lainnya. Rokok yang terbuat dari
daun tembakau kering, kertas dan zat perasa, dapat dibentuk dari unsur Carbon
(C), Hidrogen (H), Oksigen (O), Nitrogen (N) dan Sulfur (S) serta unsur-unsur
lain yang berjumlah kecil. Rokok secara keseluruhan dapat diformulasikan secara
kimia yaitu sebagai (CvHwOtNySzSi).
Dua reaksi yang mungkin terjadi dalam proses
merokok
Pertama adalah reaksi rokok dengan oksigen
membentuk senyawa-senyawa seperti CO2, H2O, NOx, SOx, dan CO. Reaksi ini
disebut reaksi pembakaran yang terjadi pada temperatur tinggi yaitu diatas
800oC. Reaksi ini terjadi pada bagian ujung atau permukaan rokok yang kontak
dengan udara.
CvHwOtNySzSi + O2 -> CO2+ NOx+ H2O + SOx +
SiO2 (abu) ((pada suhu 800oC))
3.2. Reaksi
pembakaran rokok
Reaksi yang kedua adalah reaksi pemecahan
struktur kimia rokok menjadi senyawa kimia lainnya. Reaksi ini terjadi akibat
pemanasan dan ketiadaan oksigen. Reaksi ini lebih dikenal dengan pirolisa.
Pirolisa berlangsung pada temperatur yang lebih rendah dari 800oC. Sehingga
rentang terjadinya pirolisa pada bagian dalam rokok berada pada area temperatur
400-800oC. Ciri khas reaksi ini adalah menghasilkan ribuan senyawa kimia yang
strukturnya komplek.
CvHwOtNySzSi -> 3000-an senyawa kimia
lainnya + panas produk ((pada suhu 400-800oC))
reaksi pirolisa
Walaupun reaksi pirolisa tidak dominan dalam
proses merokok, tetapi banyak senyawa yang dihasilkan tergolong pada senyawa
kimia yang beracun yang mempunyai kemampuan berdifusi dalam darah. Proses
difusi akan berlangsung terus selagi terdapat perbedaan konsentrasi. Tidak
perlu disangkal lagi bahwa titik bahaya merokok ada pada pirolisa rokok.
Sebenarnya produk pirolisa ini bisa terbakar bila produk melewati temperatur
yang tinggi dan cukup akan Oksigen. Hal ini tidak terjadi dalam proses merokok
karena proses hirup dan gas produk pada area temperatur 400-800oC langsung
mengalir kearah mulut yang bertemperatur sekitar 37oC.
3.3. Rokok
dan proses penguapan uap air dan nikotin
Selain reaksi kimia, juga terjadi proses
penguapan uap air dan nikotin yang berlangsung pada temperatur antara
100-400oC. Nikotin yang menguap pada daerah temperatur di atas tidak dapat
kesempatan untuk melalui temperatur tinggi dan tidak melalui proses pembakaran.
Terkondensasinya uap nikotin dalam gas tergantung pada temperatur, konsentrasi
uap nikotin dalam gas dan geometri saluran yang dilewati gas.
Pada temperatur dibawah 100oC nikotin sudah
mengkondensasi, jadi sebenarnya sebelum gas memasuki mulut, kondensasi nikotin
telah terjadi. Berdasarkan keseimbangan, tidak semua nikotin dalam gas
terkondensasi sebelum memasuki mulut sehingga nantinya gas yang masuk dalam
paru-paru masih mengandung nikotin. Sesampai di paru-paru, nikotin akan
mengalami keseimbangan baru, dan akan terjadi kondensasi lagi.
Jadi, ditinjau secara proses pembakaran,
proses merokok tidak ada bedanya dengan proses pembakaran kayu di dapur, proses
pembakaran minyak tanah di kompor, proses pembakakaran batubara di industri
semen, proses pembakaran gas alam di industri pemanas baja dan segala proses
pembakaran yang melibatkan bahan bakar dan oksigen. Sangat ironis memang bahwa
manusia sangat memperhatikan keseimbangan alam akibat proses pembakaran bahan
bakar oleh industri yang mengeluarkan polusi, tetapi dilain pihak orang-orang
dengan sengaja mengalirkan gas produksi pembakaran rokok ke paru- paru mereka.
3.4. Tar
dan Asap Rokok
Zat berbahaya ini berupa kotoran pekat yang
dapat menyumbat dan mengiritasi paru - paru dan sistem pernafasan, sehingga
menyebabkan penyakit bronchitis kronis, emphysema dan dalam beberapa kasus
menyebabkan kanker paru - paru ( penyakit maut yang hampir tak dikenal oleh
mereka yang bukan perokok ).Racun kimia dalam TAR juga dapat meresap ke dalam
aliran darah dan kemudian dikeluarkan di urine.TAR yang tersisa di kantung
kemih juga dapat menyebabkan penyakit kanker kantung kemih. Selain itu Tar
dapat meresap dalam aliran darah dan mengurangi kemampuan sel - sel darah merah
untuk membawa Oksigen ke seluruh tubuh, sehingga sangat besar pengaruhnya
terhadap sistem peredaran darah.
Tar dan asap rokok merangsang jalan napas,
dan tar tersebut tertimbun disaluran itu yang menyebabkan :
- Batuk-batuk atau sesak napas
- Tar yang menempel di jalan napas dapat
menyebabkan kanker jalan napas,
lidah atau bibir
3.5. Gas
CO (Karbon Mono Oksida)
Gas CO juga berpengaruh negatif terhadap
jalan napas dari pembuluh darah. Karbon mono oksida lebih mudah terikat pada
hemoglobin daripada oksigen. Oleh sebab itu, darah orang yang kemasukan CO
banyak, akan berkurang daya angkutnya bagi oksigen dan orang dapat meninggal
dunia karena keracunan karbon mono oksida. Pada seorang perokok tidak akan
sampai terjadi keracunan CO, namun pengaruh CO yang dihirup oleh perokok dengan
sedikit demi sedikit, dengan lambat namun pasti akan berpengaruh negatif pada
jalan napas dan pada pembuluh darah.
3.6. Nikotin
dan kerja nikotin
Adalah suatu zat yang dapat membuat kecanduan
dan mempengaruhi sistem syaraf, mempercepat detak jantung ( melebihi detak
normal ) , sehingga menambah resiko terkena penyakit jantung.Selain itu zat ini
paling sering dibicarakan dan diteliti orang, karena dapat meracuni saraf
tubuh, meningkatkan tekanan darah, menimbulkan penyempitan pembuluh darah tepi
dan menyebabkan ketagihan dan ketergantungan pada pemakainya. Kadar nikotin 4-6
mg yang dihisap oleh orang dewasa setiap hari sudah bisa membuat seseorang
ketagihan. Selain itu Nikotin berperan dalam memulai terjadinya penyakit
jaringan pendukung gigi karena nikotin dapat diserap oleh jaringan lunak rongga
mulut termasuk gusi melalui aliran darah dan perlekatan gusi pada permukaan
gigi dan akar. Nikotin dapat ditemukan pada permukaan akar gigi dan hasil
metabolitnya yakni kontinin dapat ditemukan pada cairan gusi.
Nikotin merangsang bangkitnya adrenalin
hormon dari anak ginjal yang menyebabkan :
- Jantung berdebar-debar
- Meningkatkan tekanan darah serta kadar
kolesterol dalam darah, berhubungan erat terjadinya serangan jantung
Saat merokok, nikotin mulai diserap aliran
darah dan diteruskan ke otak. Nikotin terikat di reseptor nikotinat
antikolinergik 42 di ventral tegmental area (VTA). Nikotin yang terikat di
reseptor 42 akan melepaskan dopamin di nucleus accumbens (nAcc). Dopamin itulah
yang diyakini menimbulkan perasaan tengan dan nyaman. Tak heran bila perokok
akan kembali merokok untuk memperoleh efek nyaman itu.
Bila perokok mulai mengurangi atau berhenti
merokok maka asupan nikotin berkurang dan pelepasan dopamin juga berkurang,
akibatnya timbul gejala putus obat berupa iritabilitas dan stress.
Hal itu menyebabkan jalan untuk berhenti
merokok menjadi sulit karena rasa ketagihan terhadap nikotin. Peran verenicline
berfungsi sebagai pemutus rantai adiksi. Biasanya nikotin berikatan dengan
reseptor 42, namun nanti yang akan berkaitan dengan reseptor 42 adalah
verenicline yang bekerja dengan dua cara. Pertama, verenicline menstimulasi
reseptor untuk melepaskan dopami secara pasrial, tujuanya untuk mengurangi
gejala putus obat berupa pusing, sulit berkosentrasi atau badmood yang
ditimbulkan dari proses berhenti merokok.
Kedua, verenicline menghalangi nikotin yang
menempel di reseptor. Jadi bila merokok kembali, nikotin tidak dapat menempel
di reseptor, sehingga mengurangi rasa nikmat dari rokok tersebut. =Verenicline
dapat diberikan pada perokok dewasa atau minimal usia 18 tahun yang ingin
berhenti merokok. Verenicline dapat diberikan pada perokok berat maupun ringan.
Dosis awal yang diberikan ringan yang ditingkatkan secara perlahan-lahan. Untuk
mencapai kesembuhan berhenti merokok, dibutuhkan waktu selama tiga bulan, baik
bagi perokok berat atau ringan.
Efek samping verenicline adalah mual, nyeri
kepala, insomnia dan mimpi abnormal. Meski demikian, manfaat yang ditimbulkan
dari berhenti merokok jauh lebih besar karena dalam sebatang rokok terkandung
lebih dari 4 ribu bahan kimia dan 250 zat karsinogenik.
Bahkan bahan kimia yang ditemukan pada asap
tembakau (rokok) seperti aseton, butan, arsenic, cadmium, karbon monoksida dan
toluene sama seperti yang ditemukan pada bahan industri. Jadi dapat dibayangkan
bukan dampak buruk rokok? (Dikutp dari berbagai sumber)
BAB IV
PENUTUP
4.1. Kesimpulan
Melihat kenyataan yang ada pada uraian
sebelumnya, dapat dikatakan rokok itu lebih banyak dampak negativnya dari pada
dampak positifnya. Apabila hal ini dibiakan terus berlangsung, maka akan
mengakibatkan permasalahan yang serius pada kesehatan tubuh manusia. Dan
seharusnya masyarakat sadar akan bahaya merokok bagi kesehatan tubuh
mereka.Namun hal itu masih sulit dilakukan di Indonesia.
4.2. Saran
Setelah membaca kartulis ini, semoga
masyarakat dapat tersadarkan akan bahaya rokok bagi kesehatan mereka dan segera
meninggalkan kebiasaan merokoknya, supaya kesehatan mereka tetap terjaga dan
nantinya menjadikan tubuh mereka sehat bugar dan terhindar dari penyakit yang
mengancam jiwa mereka.
BAB V
DAFTAR PUSTAKA
Website:
freedomofme
http://www.facebook.com/topic.php?uid=212491290353&topic=8557
Blogcatalog
anak ciremai
moebienye
http://mencari-tau.blogspot.com/2009/12/contoh-karya-tulis-bahaya-rokok.html