Selasa, 01 Januari 2013

BNI Berhasil Geser BCA dan Mandiri


Persaingan di bisnis kartu kredit berlangsung sengit. Sepuluh bulan terakhir terjadi pergeseran di posisi jawara kartu alat bayar tersebut. Sanksi Bank Indonesia atas Citibank dan putus kontrak Bank Central Asia (BCA) dengan Carrefour terkait kartu co-branding telah mengubah peta persaingan.
Berdasarkan data yang dihimpun Kontan, per Maret 2012, Bank BNI berhasil menjadi bank penerbit kartu kredit terbesar, menggeser langganan juara BCA dan Bank Mandiri.
Pada kuartal I-2012 itu Bank Negara Indonesia (BNI) telah menerbitkan 2,27 juta kartu dengan penguasaan pasar 15,4 persen. Posisi kedua dan ketiga ditempati Bank Mandiri dan BCA, masing-masing 2,25 juta kartu dan 2,1 juta kartu. Posisi keempat dan lima bercokol Citibank dan CIMB Niaga.
Sekitar sepuluh bulan sebelumnya kondisinya tidak seperti itu. Pada Juni 2011, BCA masih memuncaki klasemen. Jumlah kartu kredit BCA yang beredar mencapai 2,2 juta kartu atau menguasai 16,2 persen. Citibank dan Mandiri di posisi kedua dan ketiga masing-masing 1,9 juta kartu dan 1,8 juta kartu. Adapun BNI berada di tempat keempat dengan jumlah 1,7 juta kartu atau 12,5 persen.
GM Kartu BNI Dodit Wiweko Probojakti mengatakan, kesuksesan ini ditunjang dua hal. Pertama, co-branding yang lengkap. Saat ini BNI telah kerja sama merek dengan Garuda Indonesia, Lottermart, Chelsea, Indosat, serta dua bank pembangunan daerah: Bank Sumatera Selatan dan Bank Bangka-Belitung.
Kedua, BNI gencar menerbitkan kartu kredit affinity yang membangun ikatan emosional dengan nasabah. Saat ini BNI menerbitkan 30 kartu kredit affinity. Sekitar 26 di antaranya menggandeng universitas. "Fungsi kartu kredit sama, maka itu harus ada pembeda yang tidak dikembangkan penerbit lain," ujarnya, Selasa (31/7/2012).
Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja mengatakan, penurunan jumlah kartu merupakan imbas dari terhentinya perjanjian kerja sama BCA dengan Carrefour. Putus hubungan membuat BCA kehilangan 300.000 kartu. "Semester I-2012, jumlah kartu kami sudah kembali ke 2,2 juta kartu. Kami menerbitkan kartu kredit seperti Everyday Card untuk nasabah yang gemar belanja," ujarnya.
Direktur Utama CIMB Niaga Arwin Rasyid mengatakan, kartu kredit menjadi salah satu bisnis yang terus dikembangkan pada masa mendatang. Kunci suksesnya, kemudahan dan layan prima bagi nasabah. "Bisnis ini marginnya bagus. Hingga Juni, kami telah menerbitkan 1,37 juta kartu," katanya.


(Roy Franedya, Raymond Reynaldi/Kontan)



Dari wacana diatas kita dapat mengambil kesimpulan bahwa Indonesia termasuk negara dengan penggunaan kartu kredit yang cukup besar untuk fasilitas di bidang perbankan, hal ini dapat kita lihat dari semakin banyaknya produk kartu kredit yang ditawarkan oleh bank-bank yang ada di Indonesia. Seharusnya hal ini menjadi tugas penting bagi Bank Indonesia unutk mengontrol batas kredit maksimum untuk bank-bank umum agar tidak terlalu berlebihan.




1 komentar: