NAMA : HERILDA
NPM : 23210258
KELAS
: 4
EB 16
1.
Akuntansi dapat dianggap memiliki tiga
komponen pengukuran, pengungkapan, dan auditing. Apakah keuntungan dan kerugian
dari klasifikasi ini? Dapatkah anda menyarankan klasifikasi alternatif yang
mungkin berguna?
Jawab
:
v
Keuntungan dan kerugian dari tiga
komponen pengukuran, pengungkapan, dan auditing, yaitu:
·
Pengukuran
Keuntungan :
Dapat memberikan informasi secara lebih terinci.
Kerugian
: Informasi yang diberikan tidak
menyeluruh, hanya mencakup profitabilitas dan kekuatan posisi keuangan suatu
perusahaan.
·
Pengungkapan
Keuntungan
: Informasi yang diberikan tepat
sasaran kepada para pengguna yang diharapkan.
Kerugian
: Pengungkapan hanya berpusat
pada isu-isu, sehingga belum sesuai dengan fakta yang ada.
·
Auditing
Keuntungan
: Dapat mengevaluasi kesalahan yang
terjadi dalam laporan keuangan dan dapat mengetahui kecurangan-kecurangan yang
terjadi dalam suatu perusahaan.
Kerugian
: Jika auditing dilakukan oleh
auditor internal hasil auditnya kemungkinan subjektif karena dapat mengikuti
permintaan manajemen. Dan jika auditing dilakukan oleh auditor eksternal akan
membutuhkan biaya yang besar untuk menyewa jasa auditor eksternal.
·
Saran klasifikasi alternatif yang
berguna
Klasifikasi
alternatif yang berguna adalah auditing, karena dengan adanya auditing
dapat mengevaluasi kinerja perusahaan
dari laporan keuangannya dan apabila terjadi kesalahan dapat dijadikan bahan
pembelajaran untuk kedepannya.
2. Mengapa
masalah – masalah akuntansi internasional semakin penting dan rumit dalam
tahun-tahun belakangan ini?
Jawab:
Baik Negara maju atau Negara
berkembang besar atau kecil pada belahan bumi yang satu ataupun yang lain,
semuanya mengalami hubungan internasional yang lebih erat dan ketergantungan
ekonomi yang tinggi.
Tiga faktor Kunci telah memainkan
peranan yang menentukan dalam internasionalisme (bidang atau disiplin)
akuntansi:
1.
Spesialisasi
Pada saat ini spesialisasi dalam
akuntansi adalah suatu fakta misal di USA dan Jerman. Akuntansi internasional
adalah satu bidang keahlian yang diakui dalam bidang akuntasi bersama-sama
dengan akuntansi pemerintahan, akuntansi perpajakan, auditing, akuntansi
manajemen, akuntansi perilaku dan sistem informasi.
2.
Sifat internasional dari sejumlah masalah teknis
Perdagangan internasional, operasi
bisnis multinasinal, investasi asing dan transaksi-transaksi pasar merupakan
masalah yang unik dalam internasionalisme akuntansi
3.
Alasan historis
Sejarah akuntansi adalah sejarah
internasional .Pembukuan double entry yang dianggap sebagai asal mula akuntansi
yang ada sekarang yang bermigrasi ke beberapa negara termasuk indonesia.
Alasan akuntasi yang demikian, bersifat
internasional.
Akuntansi internasional memperluas
akuntansi yang bertujuan umum (general purpose yang berorientasi nasional,
dalam arti luas untuk :
- Analisa
komparatif internasional
-
Pengukuran dari isu-isu pelaporan akuntansinya yang unik bagi transaksi2 bisnis
mulitnasional.
- Kebutuhan akuntansi bagi pasar-pasar keuangan
internasional.
-
Harmonisasi keragaman pelaporan keuangan melalui aktivitas-aktivitas politik,
organisasi, profesi dan pembuatan standar.
Harmonisasi merupakan proses untuk
meningkatkan kesesuaian praktik akuntansi dengan menentukan ragam batasan
praktik tersebut. Harmonisasi akuntansi mencakup harmonisasi : Standar
akuntansi (yang berkaitan dengan pengukuran dan pengungkapannya, Pengungkapan
yang dibuat oleh perusahaan-perusahaan publik terkait dengan penawaran surat
berharga dan pencatatan pada bursa efek, dan Standar audit.
Komunitas investasi internasional akan
menginginkan kerjasama internasional antar akuntan-akuntan profesional dan
bahwa organisasi – organisasi akuntansi internasionaal harus mampu memberikan
keharmonisan profesional yang lebih baik diseluruh dunia.
Pada tahun-tahun belakangan ini
akuntansi internasional semakin rumit karena terdapat perbedaan-perbedaan dalam
budaya, praktik bisnis, struktur politik dan perundang-undangan, sistem hukum,
nilai mata uang, tingkat inflasi lokal, resiko bisnis dan hukum pajak seluruhnya,
serta banyaknya perusahaan multinasional yang beroperasi di berbagai negara.
3.
Apakah tujuan melakukan klasifikasi
sistem akuntansi?
Jawab
:
Klasifikasi
merupakan dasar untuk memahami dan menganalisa mengapa dan bagaimana system
akuntansi nasional berbeda - beda .
Tujuan
klasifikasi adalah untuk mengelompokkan system akuntansi keuangan menurut
karakteristik khususnya.
Klasifikasi
mengungkap struktur dasar di mana anggota- anggota kelompok memiliki kesamaan dan
yang membedakan kelompok- kelompok yang beraneka ragam satu sama lain.
Dengan
mengenali kesamaan dan perbedaan tersebut, maka pemahaman kita mengenai system
akuntansi akan lebih baik. Klasifikasi merupakan cara untuk melihat dunia.
4.
Apakah perbedaan nasional dalam praktek
akuntansi dapat dijelaskan lebih baik oleh faktor budaya atau oleh faktor ekonomi dan hukum?
Mengapa?
Jawab
:
Sistem
hukum menentukan bagaimana individu dan lembaga berinteraksi. Dunia barat
memiliki dua orientasi dasar: kodifikasi hukum (sipil) dan hukum umum ( kasus).
Tetapi perbedaan nasional yang dijelaskan oleh faktor ekonomi dan hukum relatif
kurang jelas dibeberapa Negara dan juga peraturan hukumnya tidak tegas.
Sedangkan
faktor budaya sudah jelas perbedaan nasionalnya. Tiap negara pasti memiliki
sikap budaya yang berbeda dalam melakukan praktik akuntansinya. Begitu pula
dalam faktor ekonomi. Negara berkembang dengan negara yang sudah maju tentu
berbeda dalam penerapan praktik akuntansinya.
Budaya
berarti nilai-nilai dan perilaku yang dibagi oleh suatu masyarakat. Variabel
budaya mendasari pengaturan kelembagaan di suatu negara (seperti sistem hukum).
Hofstede mendasari empat dimensi budaya nasional (nilai sosial) yaitu:
Individualisme, Jarak kekuasaan, Penghindaran ketidakpastian, dan Maskulinitas.
Berdasarkan
hasil analisis Hofstede, Gray mengusulkan suatu kerangka kerja yang
menghubungkan budaya dan akuntansi, Ia mengusulkan empat dimensi nilai
akuntansi yang mempengaruhi praktik pelaporan keuangan suatu negara, yaitu:
·
Profesionalisme versus ketetapan wajib
pengendalian: preferensi terhadap pertimbangan profesional individu dan
regulasi sendiri kalangan profesional dibandingkan terhadap kepatuhan dengan
ketentuan hukum yang telah ditentukan.
·
Keseragaman versus fleksibilitas:
preferensi terhadap keseragaman dan konsistensi dibandingkan fleksibilitas
dalam bereaksi terhadap suatu keadaan tertentu.
·
Konservatisme versus optimisme: suatu
preferensi dalam memilih pendekatan yang lebih bijak untuk mengukur dan
mengatasi segala ketidakpastian di masa depan, daripada memilih pendekatan yang
sekadar optimis namun beresiko.
·
Kerahasiaan versus transparansi:
preferensi atas kerahasiaan dan pembatasan informasi usaha menurut dasar
kebutuhan untuk tahu dibandingkan dengan kesediaan untuk mengungkapkan
informasi kepada publik.
5.
Dikebanyakan negara, standar akuntansi
keuangan yang diterbitkan berbeda dengan yang digunakan dalam praktek. Apa
penyebab timbulnya perbedaan tersebut dan siapa yang harus memperhatikan
perbedaan tersebut?
Jawab
:
Penetapan
standar akuntansi umumnya melibatkan penggabungan sektor swasta dan publik.
Hubungan antara sektor akuntansi dan praktik akuntansi sangat rumit dan tidak
selalu bergerak dalam arah yang sama. Praktik dapat dipengaruhi oleh kekuatan
pasar, seperti yang berkaitan dengan kompetisi terhadap dana pasar modern.
Yang
seharusnya memperhatikan perbedaan tersebut, yaitu :
1.
asosiasi-asosiasi nasional
2.
peneliti-peneliti akademik
3.
kantor-kantor akuntan profesional
4.
perusahaan-perusahaan bisnis
Keempat
grup diatas harus memperhatikan perbedaan tersebut karena mereka berhubungan
sekali perbedaan yang timbul.